8.18.2007

Human error

Akhirnya berhasil juga log in ....

Semenjak entry pertama, terbersit banyak hal yang diniatkan untuk diceritakan di blog ini. Tetapi, koneksi internet di kantor selalu menguji kesabaran hati saya. Kali ini saya berhasil log in karena saya browsing - tanpa rencana - di warnet di dekat kos saya. Alhasil, terlupakanlah segala pemikiran yang hendak saya elaborasikan di sini. Maklum, saya mah masih manusia biasa.

Hmm .... Sebenarnya saya tidak suka dengan excuse "Bagaimanapun, gue masih manusia biasa". Bersembunyi di belakang alasan itu seolah-seolah menyiratkan kalau saya tidak mau mengakui kesalahan saya. Seolah-olah saya menghindari konsekuensi kesalahan saya karena, yah ... "Setiap manusia pasti pernah punya salah. So, gue ga harus dapat konsekuensi, kan?" Dan, seolah-olah saya tidak siap untuk menjadi someone better.

Oke, oke, saya akui: Itu memang terlalu sempurna untuk seorang manusia. Dan, saya juga tidak mengatakan, kalau saya sudah melakukannya: meniadakan alasan human error. Pemikiran ini pun adalah hal baru bagi saya. Terpikirkan tadi siang saat menonton infotainment (yeah ... I watch infotainment), saat seorang public figure bilang, "Walau saya sholat lima waktu, tapi kan saya juga manusia. Bisa emosi juga."

Saya bukannya meragukan kadar keimanan si public figure itu. Saya tidak punya kapasitas untuk itu. Saya tidak punya hak dan kewajiban untuk itu. Yang mengganggu saya adalah bagian "... saya juga manusia."

"... saya juga manusia." hadir dalam berbagai rupa dalam keseharian saya. Bila seseorang menagih janji saya, misalnya membawakannya sesuatu, saya biasanya menjawab, "Aduh, gue lupa. Besok ya, gue bawain." Terkadang tidak ada kata "maaf" dalam kalimat saya. Mungkin saya harus belajar untuk tidak bersembunyi di belakang kata "lupa" dan sebaiknya mengatakan, "Oh iya ... harusnya gue bikin reminder, ya. Maaf. Kalau besok gue bawain, gak apa-apa kan?"

Itu yang terpikir saat ini.

No comments: